Arti Penting Memperingati Hari Kenaikan Tuhan.

ARTI PENTING DARI KENAIKAN TUHAN YESUS KRISTUS KESURGA

Dalam kalender liturgi Gereja Katolik dan berbagai denominasi Kristen lainnya, Hari Kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke Surga memiliki tempat yang sangat istimewa. Peristiwa ini terjadi 40 hari setelah kebangkitan-Nya dari kematian (Paskah), dan tercatat dalam Kisah Para Rasul 1:9–11, di mana Yesus diangkat ke surga di hadapan murid-murid-Nya dan "tertutuplah Ia oleh awan dari pandangan mereka." Sekilas, ini tampak seperti akhir dari kehadiran fisik Yesus di dunia. Namun, jika direnungkan secara mendalam, peristiwa ini justru menjadi awal dari babak baru kehidupan umat Kristen: babak perutusan, harapan, dan janji akan kedatangan kembali Sang Juru Selamat selain itu bahwa kenaikan Yesus ke Surga bukan sekadar momen spektakuler yang hanya patut diperingati sekali setahun tetapi mengandung makna teologis dan eksistensial yang mendalam bagi setiap orang percaya, Ia berbicara tentang relasi kita dengan Allah, dengan sesama, dan dengan diri sendiri. Dalam konteks zaman modern yang penuh pergolakan batin, tekanan hidup, dan krisis moral hal ini beberapa arti penting arti kenaikan Yesus justru yang sangat relevan dan menguatkan saat ini yakni :

Pertama Kenaikan Tuhan Yesus ke Surga adalah tanda dari kemenangan dan pemuliaan. Ia telah menyelesaikan karya penyelamatan di dunia. Dari kelahiran-Nya yang sederhana, pelayanan yang penuh kasih, penderitaan dan wafat-Nya di kayu salib, hingga kebangkitan-Nya, semua adalah bagian dari rencana keselamatan Allah bagi umat manusia. Kenaikan adalah puncak dari karya tersebut. Ia menunjukkan bahwa Yesus bukan hanya Guru atau Nabi, tetapi benar-benar Putra Allah yang kembali ke takhta-Nya di surga. Dalam surat Filipi 2:9-11 dikatakan, “Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama.” Kenaikan adalah bukti nyata bahwa penderitaan di dunia ini tidak sia-sia. Ada kemenangan bagi mereka yang setia. Maka, dalam kehidupan sehari-hari, saat kita bergumul dengan masalah keluarga, tekanan ekonomi, sakit penyakit, atau kekecewaan, peristiwa kenaikan ini mengingatkan bahwa penderitaan tidak pernah menjadi akhir dari cerita. Di balik awan, ada kemuliaan yang menanti.

Kedua Kenaikan Sebagai Undangan Untuk Hidup Dalam Harapan dimana Kita hidup di zaman yang penuh ketidakpastian, banyak orang kehilangan arah dan harapan, dunia modern menawarkan begitu banyak informasi dan pilihan, tetapi sering kali membuat manusia merasa kosong, lelah, dan kehilangan makna. Dalam situasi ini, peringatan kenaikan Yesus menjadi sumber harapan yang kuat. Mengapa? Karena Ia menjanjikan bahwa Ia akan datang kembali. “Yesus ini, yang terangkat ke surga, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke surga,” kata malaikat kepada para murid (Kis. 1:11). Ini adalah janji akan kedatangan kembali Kristus yang menjadi inti dari iman kita. Harapan ini bukan sekadar pelarian dari kenyataan dunia, melainkan kekuatan untuk hidup dengan iman, kasih, dan sukacita, meskipun dalam situasi sulit. Orang yang percaya bahwa hidupnya menuju pada kekekalan, tidak akan mudah putus asa, karena ia tahu bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah bagian dari proses menuju kesempurnaan yang dijanjikan Tuhan.

Ketiga Kenaikan Memotivasi Kita Menjadi Saksi Kristus dimana Sebelum naik ke surga, Yesus memberikan amanat agung kepada para murid-Nya: “Kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi” (Kis. 1:8). Amanat ini sangat penting, karena menunjukkan bahwa kenaikan bukanlah akhir, melainkan awal dari karya pewartaan yang dipercayakan kepada manusia. Sebagai orang beriman, kita semua adalah saksi Kristus. Kita dipanggil untuk mewartakan kasih, pengampunan, dan kebenaran melalui kata dan perbuatan. Menjadi saksi Kristus tidak selalu berarti berkhotbah atau menjadi misionaris ke negeri jauh. Dalam kehidupan sehari-hari, menjadi saksi bisa diwujudkan dalam kejujuran di tempat kerja, kasih terhadap sesama, kesediaan mengampuni, dan hidup dalam nilai-nilai Injil di tengah masyarakat yang semakin materialistis dan egois.

Keempat Kenaikan Menumbuhkan Kesadaran Akan Tugas dan Tanggung Jawab dimana Salah satu pesan penting dari peristiwa kenaikan adalah bahwa kita tidak boleh hanya “menatap ke langit” tanpa melakukan apa-apa. Para malaikat menegur para murid yang terus memandang ke langit saat Yesus naik. Ini adalah pengingat bahwa iman yang sejati bukan hanya berkutat pada doa atau liturgi, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Tuhan Yesus tidak memanggil kita untuk menjadi penonton sejarah, melainkan pelaku perubahan. Kita dipanggil untuk membangun dunia ini menjadi tempat yang lebih baik: menjadi guru yang menginspirasi, pemimpin yang melayani, pelajar yang tekun, orang tua yang penuh kasih, dan warga negara yang adil. Kenaikan Yesus mengajak kita untuk melihat ke atas—kepada surga—namun tetap berpijak di bumi, melakukan yang terbaik bagi kemuliaan Tuhan.

Kelima Kenaikan Mengajarkan Arti Kepergian yang Penuh Makna dimana dalam budaya kita, perpisahan sering kali identik dengan kesedihan. Namun, kenaikan Yesus menunjukkan bahwa ada kepergian yang membawa harapan. Yesus tidak meninggalkan murid-murid-Nya dalam kesepian, tetapi justru mempersiapkan mereka untuk menerima Roh Kudus. Dalam Yohanes 16:7, Ia berkata: “Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu.” Ini memberi pelajaran bahwa dalam hidup, kita harus belajar melepaskan, mengikhlaskan, dan percaya bahwa setiap perubahan yang Tuhan izinkan pasti membawa maksud yang lebih besar. Dalam konteks sehari-hari, ini bisa berarti menerima kehilangan, perpisahan, atau bahkan kegagalan dengan iman bahwa Tuhan sedang membuka pintu yang lebih baik.

Hari Kenaikan Tuhan Yesus ke Surga adalah momen yang kaya makna. Ia bukan sekadar upacara liturgi, tetapi sebuah ajakan untuk merenungkan arah hidup kita. Apakah kita sungguh hidup dalam pengharapan akan kehidupan kekal? Apakah kita menjadi saksi Kristus dalam keluarga, tempat kerja, dan masyarakat? Apakah kita menjalani hidup ini dengan sadar akan tanggung jawab sebagai murid Yesus selain itu Kenaikan Yesus tidak berarti Ia pergi dan meninggalkan kita. Justru sebaliknya, Ia hadir dengan cara yang baru—melalui Roh Kudus, melalui Sabda-Nya, dan melalui komunitas umat beriman. Ia naik ke surga bukan untuk menjauh, melainkan untuk menyertai kita dari tempat yang lebih tinggi. Dari surga, Ia melihat kita, menuntun kita, dan suatu saat akan kembali untuk membawa kita bersama-Nya. Maka, mari kita rayakan peringatan ini bukan hanya dengan doa dan nyanyian, tetapi juga dengan hidup yang berbuah dalam iman, pengharapan, dan kasih. Karena seperti para murid yang akhirnya berani keluar mewartakan Injil ke seluruh dunia, kita pun dipanggil untuk menjadi terang dalam kegelapan, dan garam di tengah dunia.